Daftar Harga Beras Organik

Berikut ini adalah daftar harga beras organik NaturaGrow :

1. Beras Pandan Wangi Rp 10.000 / kg
2. Beras Mentik Susu Rp 10.500 / kg
3. Beras Merah Rp 10.000 / kg

Tersedia dalam kemasan 2,5 kg dan 5 kg
Selengkapnya...

Reseller NaturaGrow

Terbuka kesempatan bagi Anda untuk menjadi reseller NaturaGrow. Tentu saja tersedia diskon yang sangat menarik bagi Anda.
Cepat, segera hubungi NaturaGrow untuk keterangan lebih lanjut.

Selengkapnya...

Cara Memasak Beras Organik NaturaGrow

1. Beras pandan wangi dan menthik

  • 1 gelas beras ditambah 1,5 gelas air

2. Beras Merah
  • 1 gelas beras ditambah 2 gelas air
Selengkapnya...

Kandungan Nutrisi Beras Organik NaturaGrow

1. Pandan Wangi

  • Abu 0.35
  • Protein 9.17
  • Lemak 0.95
  • Karbohidrat 77.68
  • Serat Kasar 0.78
  • Gula Reduksi 0.12
2. Beras Merah
  • Abu 1.30
  • Protein 8.75
  • Lemak 1.70
  • Karbohidrat 76.44
  • Serat Kasar 2.04
  • Gula Reduksi 0.12
3. Beras Menthik
  • Abu 0.69
  • Protein 8.33
  • Lemak 0.91
  • Karbohidrat 77.78
  • Serat Kasar 1.10
  • Gula Reduksi 0.12
Selengkapnya...

Anatomi Beras

Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari

  • aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
  • endospermia, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
  • embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.
Kandungan Beras
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
  • amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
  • amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket

Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.

Beras, putih, panjang, biasa
Nilai khasiat per 100 g
Tenaga 370 kkal 1530 kJ
Karbohidrat 79 g
- Gula 0.12 g
- Serat pangan 1.3 g

Lemak 0.66 g
Protein 7.13 g
Air 11.62 g
Tiamina (Vit. B1) 0.070 mg 5%
Riboflavin (Vit. B2) 0.049 mg 3%
Niasin (Vit. B3) 1.6 mg 11%
Asam pantotenat (B5) 1.014 mg 20%
Vitamin B6 0.164 mg 13%
Asam folat (Vit. B9) 8 μg 2%
Zat besi 0.80 mg 6%
Fosforus 115 mg 16%
Kalium 115 mg 2%
|Kalsium 28 mg 3%
Magnesium 25 mg 7%
Seng 1.09 mg 11%
Selengkapnya...

Beras dan Kandungan Gizinya


Beras sebagai bahan pangan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia menyumbang 40%-80% protein. Bagaimana dengan zat gizi lainnya?

Gabah tersusun dari 15-30 persen kulit luar (sekam), 4-5 persen kulit ari, 12-14 persen bekatul, 65-67 persen endosperm dan 2-3 persen lembaga. Lapisan bekatul paling banyak mengandung vitamin B1. Selain itu, katul juga mengandung protein, lemak, vitamin B2 dan niasin.
Endosperm merupakan bagian utama butir beras. Komposisi utamanya adalah pati. Selain itu endosperm mengandung protein cukup banyak, serta selulosa, mineral dan vitamin dalam jumlah kecil.
Dalam pengertian sehari-hari yang dimaksud beras adalah gabah yang bagian kulitnya sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling (huller) serta penyosoh (polisher). Gabah yang hanya terkupas bagian kulit luarnya (sekam), disebut beras pecah kulit (brown rice).

Tujuan penggilingan dan penyosohan beras adalah untuk: 1) memisahkan sekam, kulit ari, bekatul dan lembaga dari endosperm beras, 2) meningkatkan derajat putih dan kilap beras, 3) menghilangkan kotoran dan benda asing, serta 4) sedapat mungkin meminimalkan terjadinya beras patah pada produk akhir. Tinggi-rendahnya tingkat penyosohan menentukan tingkat kehilangan zat-zat gizi. Proses penggilingan dan penyosohan yang baik akan menghasilkan butiran beras utuh (beras kepala) yang maksimal dan beras patah yang minimal.

Proses penyosohan beras pecah kulit menghasilkan beras giling, dedak dan bekatul. Sebagian protein, lemak, vitamin dan mineral akan terbawa dalam dedak, sehingga kadar komponen-komponen tersebut dalam beras giling menurun.

Beras giling yang diperoleh berwarna putih karena telah terbebas dari bagian dedaknya yang berwarna coklat. Bagian dedak padi sekitar 5-7 persen dari berat beras pecah kulit. Makin tinggi derajat penyosohan dilakukan makin putih warna beras giling yang dihasilkan, namun makin miskin zat-zat gizi.


Komposisi Gizi

Komposisi kimia beras berbeda-beda tergantung pada varietas dan cara pengolahannya. Selain sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsur mineral dan vitamin. Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90 persen), sebagian kecil pentosan, selulosa, hemiselulosa dan gula. Dengan demikian sifat fisikokimia beras terutama ditentukan oleh sifat fisikokimia patinya.

Protein adalah komponen kedua terbesar beras setelah pati. Sebagian besar (80 persen) protein beras merupakan fraksi tidak larut dalam air, yang disebut protein glutelin. Sebagai bahan makanan pokok di Indonesia, beras dalam menu makanan masyarakat menyumbang sedikitnya 45 persen protein.
Beras pecah kulit rata-rata mengandung 8 persen protein, sedangkan beras giling mengandung 7 persen. Dibanding biji-bijian lainnya, kualitas protein beras lebih baik karena kandungan lisinnya lebih tinggi. Walaupun demikian lisin tetap merupakan asam amino pembatas yang utama (terkecil jumlahnya) dalam beras.

Kandungan lemak beras pecah kulit adalah 1,9 persen, sedangkan pada beras giling hanya 0,7 persen. Itu berarti sekitar 80 persen lemak terdapat dalam dedak dan bekatul, yang terpisah dari beras giling saat penyosohan. Ditinjau dari segi keawetan beras, hal ini menguntungkan karena lemak mudah teroksidasi dan mengakibatkan timbulnya bau tengik.

Proses penyosohan juga mengurangi kadar mineral pada beras giling. Sebagian besar mineral terdapat pada bagian dedak dan hanya sekitar 28 persen yang tertinggal pada beras giling. Komposisi mineral bervariasi tergantung dari kondisi tanah dimana padi ditanam. Unsur mineral utama adalah fosfor, kalsium, magnesium dan besi.

Beras pecah kulit mengandung vitamin lebih besar daripada beras giling. Vitamin terkonsentrasi pada lapisan bekatul dan lembaga. Penyosohan menurunkan dengan drastis kadar vitamin B komplek sampai 50 persen atau lebih. Beras mengandung vitamin C dan D dalam jumlah yang sangat kecil atau tidak sama sekali.

Umumnya beras putih berasal dari beras yang telah digiling sehingga sudah hilang kulit arinya, sementara beras merah berasal dari beras tumbuk, yang kulit arinya tak banyak hilang. Jadi sebenarnya beras merah bukan beras berwana merah, melainkan sama dg beras putih hanya beda tahapan prosesnya.Kulit ari beras yang masih tertinggal pada beras merah mengandung zat-zat gizi yang penting bagi tubuh, di dalamnya kaya serat dan minyak alami. Sehingga tak hanya mengenyangkan, namun juga mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan.

Jika ditilik, dalam satu mangkuk beras merah mengandung sekitar 3,5 gram serat, sementara beras putih kurang dari 1 gram. Banyak manfaat dari mengonsumsi beras merah, yakni dapat meningkatkan perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah. Sebut saja, lemak, dalam kulit ari kebanyakan merupakan lemak esensial, yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak anak. Sedangkan senyawa-senyawa dalam lemak kulit ari juga dapat menurunkan kolesterol darah, salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Kandungan vitamin dan mineral beras merah 2-3 kali beras putih. Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Belum lagi vitamin dan mineral-mineral penting lainnya.

Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan). Dan selenium yang merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.

Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan, peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik-peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya.

Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

source : gizi.net
Selengkapnya...

Beras organik - Beras Hitam

Beras hitam biasa digunakan sebagai obat dan bahan pangan. Kadar vitamin, mikroelemen dan asam amino dari beras hitam semuanya lebih tinggi daripada beras biasa. Semakin gelap warna beras maka kadar pigmen anti penuaan di lapisan luar beras semakin besar. Selain itu, pigmen tersebut kaya mengandung materi aktif flavonoid yang kadarnya lima kali lipat dari pada beras putih dan berperan sangat besar bagi pencegahan pengerasan pembuluh nadi. Selain itu, beras hitam mengandung relatif banyak serat makanan (dietary fiber), laju pencernaan pati lamban, indeks gula darah 55 sedangkan beras putih adalah 87.

Orang Cina kuno telah mengenal beras hitam sebagai beras terlarang, tak boleh sembarang orang dapat memakannya, hanya kalangan istana dan orang tertentu saja yang boleh memakannya karena kaya nutrisi. Menurut penelitian disana beras itu mempunyai kasiat mernyembukan berbagai penyakit. Beras hitam di Cina sekarang berfungsi sebagai obat dan bahan pangan, kadar vitamin, mikroelemen dan asam amino dari beras hitam semuanya lebih tinggi daripada beras biasa. Riset menunjukkan, warna beras kian gelap, pigmen anti penuaan di lapisan luar beras kian menonjol.

Sudah tentu, peran pigmen beras hitam adalah paling baik di antara berbagai jenis beras berwarna. Selain itu, pigmen tersebut kaya mengandung materi aktif flavonoid dan kadarnya lima kali lipat dari pada beras putih dan berperan sangat besar bagi pencegahan pengerasan pembuluh nadi. Selain itu, beras hitam mengandung relatif banyak serat makanan (dietary fiber), laju pencernaan pati lamban, indeks gula darah 55 sedangkan beras putih adalah 87.

Zat kalium dan magnesium dalam beras hitam bermanfaat bagi pengontrolan tekanan darah, dan mengurangi risiko terserang penyakit pembuluh darah otak dan jantung. Maka, penderita penyakit kencing manis dan pembuluh darah jantung dapat mengkonsumsi beras hitam sebagai makanan penyehat badan. Beras hitam di Indonesia banyak terdapat diperbagai daerah, sebenarnya mirip seperti padi “wulu” tetapi berwarna hitam. Batangnya setinggi satu meter lebih berumur sekitar enam bulan kebanyakan tumbuh di daerah ketinggian lebih dari 500 meter diatas permukaan laut. Padi ini hanya sedikit ditanam di daerah asalnya digunakan hanya untuk keperluan upacara adat. Mungkin karena mereka belum mengerti manfaat sebenarnya, sangat kaya vitamin dan nutrisi dapat dijadikan sebagai obat. Di Kendari beras hitam dinamakan sebagai Pae Biyu Nggolopua. Di Tanatoraja dinamakan sebagai Pare Durian-ujung, sedang di daerah Gowa dinamakan sebagai Pare Puluk lontong. Selain itu juga terdapat di daerah Pantar dan Alor juga memiliki padi hitam, padi di daerah itu agak berbeda karena ditanam hanya memerlukan sedikit air untuk tumbuhnya.

Padi ini biasanya dipakai di pesta-pesta atau acara-acara khusus. Di pasar-pasar lokal, harga padi ini lebih mahal dari jenis padi yang lain. Selain itu juga di tanam di Kalimantan beras hitam juga ditanam oleh suku Dayak Iban dan suku dayak pedalaman lainnya, yang disebut sabagai jenis padi “Pulut Hitam”. Di negara tetangga seperti Malaysia mereka telah selangkah lebih maju dalam penelitian dan budidaya beras hitam. Manfaatnya tidak hanya sebagai bahan makanan eksklusif, tetapi juga sebagai obat bagi penyakit tertentu mereka membuat makanan makanan dari bahan beras hitam di semua sentra sentra distrik wisatanya.

Selengkapnya...

Beras organik - Beras Coklat

Beras coklat adalah beras yang hanya dihilangkan sekamnya, namun tidak dipoles menjadi beras putih.
Beras coklat dan beras putih memiliki kandungan kalori, karbohidrat, protein dan lemak yang sama. Yang membedakan hanyalah dengan proses penggilingan beras dengan alat pemoles, lapisan aleuron beras akan hilang.
Bersamaan dengan hilangnya lapisan terluar beras ini hilang pula beberapa vitamin B1, B3 dan zat besi.
Selengkapnya...

Beras organik - Beras Merah

Beras merah adalah beras yang kaya serat dan minyak alami, yang bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan dan dapat meningkatkan perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah.
Disamping itu beras merah pun unggul dalam hal kandungan vitamin dan mineral dibandingkan beras putih. Beras merah mengandung tiamin (vitamin B1) yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan tubuh.
Nilai energi yang dihasilkan beras merah lebih besar daripada beras putih (349 kal : 353 kal). Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah selenium yang berpotensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
Selengkapnya...

Beras organik - Mentik Susu

Berbeda dengan mentik wangi, menthik/mentik susu ini bentuknya lebih mendekati ke bentuk ketan putih. Perbedaan antara menthik susu dan menthik wangi adalah dari baunya. Beras menthik/mentik susu tidak berbau wangi, selain itu menthik/mentik susu lebih pendek/bulat daripada mentik wangi.

Sedangkan perbedaan utamanya dengan ketan, adalah beras organik mentik/menthik susu ini lebih pendek/bulat daripada ketan putih. Seperti halnya ketan, beras menthik/mentik susu ini sangat pulen. Selengkapnya...

Beras organik - Mentik Wangi

Beras ini merupakan beras dari varietas lokal yang dibudibayakan secara organik, alami, dan tanpa merubah susunan genetiknya.

Beras organik (organic rice) pandan wangi mempunyai aroma yang khas, yaitu aroma pandan. Tidak terlalu menusuk, tapi tidak pula tidak berbau. Apabila dimasak menjadi nasi, akan terasa sangat pulen dan berbau khas. Rasanya pun enak.
Dengan penanaman secara organik, beras pandan wangi akan sangat bermanfaat dikonsumsi bagi siapa pun. Terlebih bagi penderita diabetes, kolesterol, darah tinggi.

Selengkapnya...

Beras organik dan manfaatnya

Beras organik. Kata pertama yang muncul di pikiran sebagian besar orang adalah "mahal".
Tidak dipungkiri memang harga beras organik lebih mahal dari harga beras non-organik. Tapi tahukah Anda dibalik harga yang "mahal" itu tersimpan manfaat yang "mahal" pula.

Beras organik dikembangkan dengan teknologi yang meminimalkan atau bahkan menghilangkan sama sekali residu-residu pestisida dan zat kimia berbahaya lainnya.
Dengan semakin kecilnya kadar residu pestisida dan zat berbahaya lainnya tentu saja kadar logam berat dalam darah akan semakin kecil bagi pengguna beras organik. Oleh karenanya, dengan mengubah kebiasaan mengkonsumsi beras non-organik ke beras organik Anda telah meningkatkan standar kesehatan tubuh Anda sekeluarga.

Selain karbohidrat, beras juga mengandung vitamin B1 yang banyak terkandung di kulit arinya. Sayangnya kandungan gizi beras baik itu mineral ataupun vitamin seringkali hilang dalam proses produksinya, karena itu diperkirakan beras yang kita konsumsi sehari-hari telah mengalami penurunan nilai gizi. Hal ini diperparah saat proses memasak beras menjadi nasi.

Jadi, kenapa kita harus mengkonsumsi beras organik?

  1. Terbebas dari pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya
  2. Terbebas dari produk rekayasa genetika
  3. Mencegah kolesterol dalam tubuh
  4. Terpenuhinya kebutuhan akan vitamin yang terkandung di dalamnya
Selengkapnya...